Wahai ukhti....???
Ukhti....
Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu
karena Allah, namun tanpa malu mendekati, apa kau tak merasa takut terjerat
padaku?
Jika aku
seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah, namun tanpa malu
dengan genit menggodamu, apa kau tak merasa risih dengan kegenitanku?
Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu
karena Allah, namun tanpa segan merayumu, apakah kau terbuai dengan rayuanku?
Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu
karena Allah, namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu, apakah
kau tak mampu menolakku dengan perisai malumu?
Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu
karena Allah, namun tanpa merasa berdosa berani menyentuhmu, apakah kau tak
takut akan murka Allah padamu, masihkah kau percaya pada ucapanku? Tak curigakah
kau padaku? Tak inginkah kau menjauhiku?
Atau karena kau telah terjebak kedalam jurang cinta
nafsu? Sehingga kau tak dapat menolakku meski kau tahu semua ucapanku “mencintaimu
karena Allah” adalah palsu??
Ketahuilah ukhti....
Jika aku seorang
ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah, Aku tidak akan berani
menyentuhmu. Bahkan hatimu sekalipun, karena aku malu pada Allah jika
bayanganku mengacaukan kekhusyukan ibadahmu.
Jika aku seorang
ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah, aku tidak akan pernah
berani merayumu, menggodamu, bahkan dengan bebas tanpa batas beriteraksi denganmu. Karena kau belum halal
bagiku.
Aku malu jika harus membuatmu lebih banyak
mengingatku dari pada mengingat-NYA. Aku malu jika harus menjadi seseorang yang
membuat-Nya cemburu padamu karena kau rela melanggar larangan-larangan-Nya
karena cintamu padaku.
Jika aku seorang
ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah aku tidak akan khawatir
tidak dapat memilikimu karena tak mengungkapkan cintaku padamu sekarang meski
saat ini aku begitu mengagumimu menjadi bidadariku. Karena aku yakin jika
engkau memang ditakdirkan untukku, engkau pasti akan menjadi milikku meski aku
tak mengikatmu.
Bukankah jika Allah tak menakdirkan kita bersama,
diikat pun pasti akan terlepas juga akhirnya?
Jadi untuk apa aku risau??
Ukhti...
Sadarlah.... jika aku seorang ikhwan yang
benar-benar mencintaimu karena Allah, aku hanya akan berani merayumu,
menggodamu, dan menyentuhmu setelah engkau halal bagiku.
Untuk semua muslimah.... Ukhti.... Tetaplah berusaha
menjadi shalihah meski zaman telah berubah. Barakallahu fiik.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar