Bulir airmata
ini masih keras mengiringi langkah kakiku,,,
Untaian
massa yang pernah terlepas dalam hari, tak pernah mampu tuk ku satukan,,,
Segalanya
masih berserak tak beraturan didemensi ini,,,
Memutar
keangkuhan diri,,,
Merajut
pelangi kelabu,,,
Dinding-dinding
langit seolah runtuh menimpaku,,,
Lumpuhkan
kaki hingga ku tak sanggup mengejar cinta,,,
Jatuh
dalam kesakitan ini,,,,
Mengurai
penyesalan atas waktu yang tak mampu memberi makna,,,
18 bulan telah berlalu, namun hatiku masih buatnya,,,
Meski
tak sepenuh dulu,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar