larutnya malam seolah kian menguasai
diri dalam keheningan
tetesan embun semakin membasahi
jiwa-jiwa
memberi kesejukan bahkan dingin yang
terkadang tak mampu dimaknai hadirnya
diantara dinding bisu dalam
pengasingan
menitih langkah bersama mimpi yang
masih ku gantungkan
disuatu masa yang bahkan memberi
celah untuk melangkah
melangkah dan memilih jalan sendiri
terhenti, memulai atau terus bergerak
dilema jiwa yang kadang menghadirkan
kebisingan
bising dalam bisunya malam
tawa yang tak mampu ku hentikan
berperang dalam gejolak bathinku,.
tawa yang masih jelas ku dengar
bahkan diantara penggalan waktu
sementara engkau masih dengan
jelasnya mengurai sepimu
tanpa sapa dan tanpa senyummu
namun makin menyeretku dengan
leluasa kedalam denah agendamu
tanpa pernah kau tau, rasa yang akan
tertinggal
okh tawamu begitu nyata,
diantara peranakan waktu yang tak
hanya memisahkan kita
namun akan memisahkan ruang, jarak
dan waktu
hingga Allaah memberi satu makna
berbeda dari tawa disepenggal malam,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar